Saya suka nonton film.
Kebanyakan dari film yang saya tonton mengisahkan tentang cinta. Cinta yang
saya maksud disini artinya luas. Bisa tentang Tuhan, orang tua, teman lawan
jenis dsb. Tapi sekarang saya pengen membahas tentang cinta kepada lawan jenis,
dalam hal ini pacaran.
Pacaran.
Kata yang sudah sangat
tidak asing lagi tentunya. Mulai dari teman-teman, televisi, dan tentunya
film-film yang saya tonton. Saya merasa bahwa pacaran itu adalah sesuatu yang
sangat lumrah untuk dilakukan, mudah untuk memulainya dan mudah pula untuk
mengakhirinya. Saya punya satu pemisalan, entah benar atau ngga. Misal kita mau
beli handphone. Otomatis yang pertama bakal kita cari adalah apa yang kita
butuhkan. Misal yang kita butuhkan yang penting bisa sms dan telpon. Otomatis
kita ga terlalu perlu kan untuk mencari yang ada internetnya, kameranya, atau
bahkan yang ada tv nya. Sebulan, dua bulan sampai satu tahun kita mulai merasa
bahwa kita butuh untuk menganti hp. Alasannya pun macem-macem ada yang karna
butuh tambahan fitur yang baru misal dia udah ngebutuhin internet di hp nya.
Ada juga yang tetep butuh hp dengan fungsi yang sama tapi Cuma bosen aja pengan
ganti dengan merek yang baru atau karena hp yang lama udah rusak ga bisa dipake
lagi.
Yang saya perhatikan,
pacaran yang biasa di perlihatkan, dimunculkan dalam berbagai media ya pacaran
yang seperti menganggap pasangannya adalah sebuah handphone. Ketika baru
mendapatkan hp baru, senengnya bukan main. dipuji-puji, dipamerin, dielu-elukan
setiap saat. Tapi setelah sekian lama, tiba-tiba mulai gelisah. Entah itu ada
seseorang yang tiba-tiba datang dengan tipe baru, dengan fitur-fitur terbaru
yang sangat lebih menyenangkan. Entah itu hanya mulai bosan dengan rutinitas
yang biasanya dilakukan, kemudian ingin mencobanya dengan yang baru namun tetap
dengan tipe yang sama, hanya berbeda orang. Atau tu orang udah cacat, rusak, ga
bisa diperbaiki lagi jadi mesti beli yang baru.
Semudah itukah?
Menjual hati? Persaan?
Bahkan tubuh?
Untuk apa? Kesenangankah?
Kepuasan yang tidak akan ada habisnya?
Jomblo, malam minggu,
mantan, cowo gue, cewe gue, gebetan, pacaran, tembak, putus. Darimana semua
kata-kata itu muncul?
Kata-kata itu melejit,
teringat, terngiang karena terus diulang-ulang. Mulai dari internnet, social
network apalagi, tv, majalah dll.
Aneh.
Entahlah.
Solo, 26 jan 2013. 22:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar