Banyak sekali hal-hal
yang aku dan temanku bicarakan tadi. Bukan hanya tadi malah, tapi kemarin,
kemarin, kemarin, kemariiiiiiiin dan kemariiiiiiiiin yang lain. Namun sayangnya
sebagian besar pembicaraan kita itu hilang begitu aja selepas kita mendiskusikannya.
Padahal menurut saya, pembicaraan-pembicaraan tersebut seru-seru, ya walau
diselipi dengan hal-hal yang konyol juga hehe. Nah, maka dari itu saya mencoba
menuliskannya.
Dimulai dari yang paling
aku ingat.
Tentang pacaran dan
jodoh.
Pacaran itu seperti
‘booking-bookingan’ atau kalau bahasa saya ‘cup-cupan’. Karena takut ‘direbut’
orang, maka idealnya ‘barang’ yang kita suka akan kita booking dulu sebelum
kita beli atau gunakan atau tempati. Nah, mungkin seperti itu juga lah pacaran.
Di booking dulu dengan istilah ‘pacaran’ sebelum beranjak ke jenjang
pernikahan. Bahkan malah ada juga yang sampai memakai istilah tunangan segala.
Namun, apakah dengan
pacaran, maka otomatis kedepannya akan menikah dengan orang yang dipacari itu?
Lalu apakah dengan pacaran itu sudah membuktikan bahwa dia adalah jodoh kita?
Lalu apakah jika kita
sudah mempunyai ikatan suami istri pun, maka si pasangan kita sudah bisa
disebut jodoh kita? Lalu bagaimana dengan pasangan suami istri yang bercerai?
Apakah itu artinya kita salah jodoh?
Ah, sebenarnya
pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijawab kalau saya mau membaca lebih banyak
lagi.
Solo, 25 februari 2013;
17:36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar